Definisi dan Konsep Belajar Blended Learning
Wawasan Edukasi - Blended learning, Menurut Darmawan (2014: 21) “ blended learning ini merupakan kombinasi berbagai model pembelajaran yang ditujukan guna mengoptimalkan proses dan layanan pembelajaran baik jarak jauh, tradisional, bermedia, bahkan berbasis komputer”.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka blended learning dikonsepkan sebagai gabungan dari beberapa model pembelajaran yang didalamnya memuat pembelajaran tradisional di integrasikan dengan kegiatan pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran yang berbasis komputer, dimana integrasi konsep pembelajaran tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan aktifitas pembelajaran yang lebih baik.
Pendapat lain datang dari Bhonk dan Graham (2006) dalam Rusman dkk (2012: 244) yang mengatakan bahwa pada umumnya “blended learning is the combination of instruction from two historically separate models of teaching and learning: Traditional learning systems and distributed learning systems. it emphasizes the central role of computer-based technologies in blended learning”.
Dalam pengertian di atas, dikatakan bahwa blended learning merupakan penggabungan dua model pembelajaran yang terpisah yaitu pembelajaran tradisional dengan pembelajaran yang berbasis teknologi komputer yang, penekanan yang digunakan dalam pengertian di atas yaitu mengarah pada teknologi komputer saat ini, dan teknologi komputer yang dimaksud disini yaitu teknologi internet.
Sejalan dengan yang disampaikan di atas, Menurut Williams (2002) dalam Taina Joutsenvirta & Liisa Myyry (2010)“Blended learning is often defined as the combination of face-to-face and online learning”. Sedangkan John Watson (2008:4) mengungkapkan bahwa “In general terms, blended learning combines online delivery of educational content with the best features of classroom interaction and live instruction to personalize learning, allow thoughtful reflection, and differentiate instruction from student to student across a diverse group of learners”. Sementara Dziuban, Hartman and Moskal (2004) dalam jurnal Erdem & Kibar (2014) mengungkapkan bahwa blended learning menekankan pada pandangan terhadap pendekatan pedagogik, dimana pengkombinasian dapat meningkatkan keefektifan dan peluang dalam menjalin hubungan sosial dengan yang lainnya ketika berada didalam kelas serta diperkuat lagi melalui pendekatan teknologi yang dapat memungkinkan keaktifan belajar siswa meningkat yang disebabkan melalui pembelajaran online.
Definisi di atas diperkuat juga denga hasil penelitiannya yang menemukan bahwa pembelajaran dengan model blended learning memberikan potensi lingkungan belajar yang efektif dalam kegiatan belajar dan mengajar yang lebih tinggi karena dapat menjalin interaksi, kerjasama, serta sharing diskusi dengan instruktur atau dosen, sehingga kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dapat dipecahkan oleh siswa.
Mortera-Gutierrez (2006) mengemukakan bahwa blended learning merupakan kombinasi atau gabungan dari banyak pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, dimana didalamnya berisi gabungan dari beberapa metode penyampaian materi yang berbeda, seperti gabungan dari beberapa software, web based course (kelas maya) atau komputer yang digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi, dan metode tradisional yaitu pembelajaran dengan tatap muka antara guru dan siswa ataupun dosen dengan mahasiswa. Selanjutnya Roney (2003) dalam Melek & Dittmar (2010) mengungkapkan bahwa blended learning adalah konsep hybrid learning yang mengintegrasikan sesi model kelas tradisional dengan elemen-elemen e-learning dalam sebuah pola pengajaran, dimana dari kombinasi kedua model tersebut akan menghasilkan bentuk pembelajaran yang lebih baik.
Untuk lebih memperkuat pendapat di atas Albrecht (2006) dalam Vaughan & Garisson (2008) juga mengungkapkan hasil laporannya yang luar biasa bahwa siswa merasa puas dengan blended learning, tidak hanya itu, penggunaan blended learning dalam penelitiannya tersebut juga memberikan tingkat kepuasan terhadap lembaga perguruan tinggi tersebut. Selanjutnya hasil penelitian yang dilakukan oleh Marquis (2004) dalam Vaughan & Garisson (2008) dimana dalam survey yang dilakukan telah menemukan bahwa 94% dari dosen-dosen percaya bahwa pembelajaran yang menggunakan blended learning lebih efektif di bandingkan dengan pembelajaran yang hanya menggunakan satu model pembelajaran, misalnya seperti hanya menggunakan model pembelajaran konvensional saja atau hanya menggunakan pembelajaran berbasis online saja. Berdasarkan pendapat tersebut, maka pembelajaran dengan menggunakan model blended learning akan dapat menguatkan daripada hanya menggunakan satu model atau metode pembelajaran baik itu secara online maupun secara konvensional saja. Karena, dengan kombinasi antara konvensional dan online dapat menjadi pelengkap antara kedua metode pembelajaran tersebut.
Dari berbagai definisi diatas, secara umum para ahli setuju bahwa blended learning lebih menekankan kepada penggabungan / penyatuan metode pembelajaran secara konvensional (face-to-face) dengan metode online yang banyak diaplikasikan melalui pembelajaran e-learning, media sosial dan lain sebagainya dengan tujuan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah belajar melalui diskusi serta kerjasama yang dibangun dalam lingkungan belajar online yaitu dalam hal ini melalui aplikasi edmodo misalnya.
Model blended learning pada pembahasan ini adalah penggabungan antara pembelajaran tradisonal yang face-to-face atau kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas, dengan pembelajaran online yang menggunakan bantuan situs edmodo, atau situs lainya yang menyediakan layanan tutorial online. Tujuannya adalah untuk meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa dalam belajar.
No comments for "Definisi dan Konsep Belajar Blended Learning"
Post a Comment