Tips dan Pedoman dalam Melakukan Wawancara
Wawasan Edukasi - Wawancara merupakan salah satu instrumen penelitian yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi seputar penelitian yang dilaksanakan.
Pada umumnya, pengumpulan data menggunakan teknik wawancara sering dilakukan pada penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif.
Pengumpulan informasi dengan teknik wawancara berarti mengharuskan peneliti berhadapan langsung dengan sumber dalam menggali informasi. Oleh karena itu, pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan harus dikaji secara mendalam agar informasi yang diperoleh dapat memberikann gambaran dan dapat menjadi saran dari penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan solusi.
Sedikit kami mengulang beberapa keuntungan mengumpulkan data menggunakan teknik wawancara diantaranya:
- Dapat memperoleh keterangan yang sedalam-dalamnya tentang suatu masalah, khususnya yang berkenaan dengan pribadi seseorang.
- Cepat memperoleh informasi yang diinginkannya.
- Dapat memastikan bahwa respondenlah yang member jawaban. Dalam angket kepastian ini tidak ada.
- Dapat berusaha agar pertanyaan yang diajukan benar-benar dapat dipahami oleh responden.
- Wawancara memungkinkan fleksibilitas dalam cara-cara bertanya. Bilajawaban tidak memuaskan, tidak tepat atau tidak lengkap, pewawancara dapat mengajukan pertanyaan lain.
- Pewawancara yang sensitif dapat menilai validitas jawaban berdasarkan gerak-gerak, nada, dan ekspresi tubuh responden.
- Informasi yang diperoleh melalui wawancara akan lebih dipercaya kebenarannya salah tafsiran dapat diperbaiki sewaktu wawancara dilakukan. Jika perlu pewawancara dapat lagi mengunjungi responden bila masih perlu penjelasan.
- Dalam wawancara responden lebih bersedia mengungkapkan keterangan-keterangan yang tidak diberikannya dalam angket tertulis.
Meskipun begitu, beberapa kelemahan wawancara seperti yang dikemukakan oleh Riyanto (2001: 86) diantaranya yaitu:
- Kurang efisien, dilihat dari waktu, tenaga dan biaya.
- Faktor bahasa, baik dari segi pewawancara maupun responden sangat mempengaruhi hasil atau data yang diperoleh.
- Dapat menyulitkan dalam pengolahan dan analisis data yang diperoleh.
- Menekan responden untuk segera memberikan jawaban dari pertanyaan yang dilakukan oleh interviewer.
- Diperlukan adanya keahlian atau penguasaan bahasa dari interviewer.
- Memberikan kemungkinan interviewer dengan sengaja memutarbalikan jawaban. Bahkan memberikan kemungkinan interviewer untuk memalsu jawaban yang dicatat di dalam catatan wawancara atau tidak jujur.
- Apabila interviewer dan responden mempunyai perbedaan yang sangat menyolok sulit untuk mengadakan komunikasi interpersonal sehingga data yang diperoleh kurang akurat.
- Jalannya interviewer sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi sekitar yang akan menghambat dan mempengaruhi jawaban dan data yang diperoleh.
Bila keuntungan dan kelemahan dari teknik wawancara dalam mengumpulkan informasi dipahami, maka yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah bagaimana cara dalam melakukan wawancara. Oleh karena itu, wawasan edukasi kali ini mencoba untuk memberikan tips dan pedoman dalam melakukan wawancara agar hasil atau data yang diperoleh lebih akurat dan sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai atau digali.
Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan wawancara
Jika peneliti memilih menggunakan teknik wawancara dalam menggali informasi, maka dianjurkan untuk memperhatikan hal-hal berikut ini.
- Saat melakukan wawancara, hendaknya menggunakan pakaian yang rapi
- Selalu bersikap ramah, sopan, dan yang paling penting adalah mampu beradaptasi dalam segala suasana dan kondisi responden.
- Kuasai terlebih dahulu materi yang akan dipertanyakan.
- Bila telah diskenariokan, hendaknya peneliti mampu mengikuti skenario atau petunjuk wawancara secara fleksibel dan juga mampu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi responden.
- Latihlah kecepatan anda dalam menulis, karena hal ini akan berkaitan dengan seberapa cepat dan tepat anda dalam mencatat semua jawaban dari reponden anda. Karena bila anda tidak mencatatnya secara lengkap, dikhawatirkan hasil tulisan anda berbeda dengan jawaban responden.
- Mampu mengulang dan menerangkan pertanyaan yang diajukan kepada responden bila responden memintanya untuk mengulangi.
- Lakukan penjiwaan atau setidaknya mampu memahami kondisi dan situasi saat wawancara.
Pedoman wawancara
Proses pengambilan data menggunakan teknik wawancara dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu terstruktur, bebas, dan kombinasi.
Wawancara terstruktur adalah wawancara yang mengharuskan menggunakan pedoman wawancara yang telah dipersiapkan sebelumnya ketika peneliti melakukan tatap muka dengan responden. Penggunaan pedoman terstruktur dalam melakukan wawancara akan sangat penting bagi peneliti agar pertanyaan tidak ngelantur atau melebar, terutama bagi peneliti yang masih pemula dalam mengambil data menggunakan teknik wawancara. Selain itu, penggunaan pedoman wawancara terstruktur akan mempermudah peneliti dalam memperoleh informasi yang telah direncakan di awal.
Wawancara bebas adalah wawancara yang dilakukan secara bebas atau tanpa pedoman wawancara pada saat tatap muda dengan responden saat mengambil data. Bila sudah terbiasa, melakukan wawancara bebas akan sangat efektif dalam memperoleh infomrasi yang diinginkan. Wawancara bebas memudahkan peneliti dalam memodifikasi pertanyaan sehingga peneliti dapat lebih santai dalam bertanya pada responden, lebih mengalir dan juga dapat menyesuaikan kondisi responden.
Sedangkan wawancara kombinasi adalah kegiatan wawancara yang memadukan dengan cara wawancara terstruktur dan wawancara bebas. Tujuannya tetap sama yaitu memperoleh informasi semaksimal mungkin dari responden.
Baca juga: Pengertian validitas dan reliablitias
No comments for "Tips dan Pedoman dalam Melakukan Wawancara"
Post a Comment