Pandangan Filsafat dalam Pendidikan Islam

Wawasan Edukasi - Filsafat Pendidikan Islam. Seperti yang telah kita ketahui bahwa kata filsafat berasal dari baha Yunani yaitu philos (suka, cinta) dan sophia (kebijaksanaan). Dengan kata lain, filsafat dapat diartikan sebagai kecintaan atau kesukaan terhadap kebijaksanaan. Seperti bila kita melihat orang-orang yang sudah mengerti kehidupan, asam garam kehidupan, hampir bisa dipastikan mereka memiliki kebijaksanaan yang lebih tinggi ketimbang anak muda yang masih seumur jagung. Meskipun tidak semua orang dewasa itu bisa berlaku bijak. 


Titus (38-81 M) memberikan penjelasan mengenai beberapa defisini dari filsafat, diantaranya:
  1. Filsafat merupakan kumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam dimana penerima tidak terlalu kritis dalam menerima. Mereka menerima begitu saja tanpa mau ambil pusing untuk mencari tahu kebenaran atau hanya sekedar mengkritisi.
  2. Filsafat merupakan proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan ata sikap yang sangat dijunjung tinggi.
  3. Filsafat merupakan usaha dalam mendapatkan gambaran keseluruhan. Filsafat berusaha mengkombinasikan hasil temuan dari berbagai macam sains dan pengalaman yang diperoleh setiap manusia. Merujuk pada data kualitatif
  4. Filsafat merupakan analisa logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep dari sebuah pemikiran.
  5. Filsafat merupakan kumpulan dari problema yang dihadapi setiap manusia dan biasanya akan dicarikan solusinya oleh ahli filsafat. Bila sekarang kita lebih mengenalnya sebagai motivator, konselor dan sejenisnya.

Dari semua definisi mengenai filsafat yang dikemukakan oleh Titus, kita lebih akrab dengan arti filsafat sebagai kegiatan berfikir secara mendalam terkait hakikat sesuatu. Filsafat juga mengkasi suatu esensi atau hakikat dari hal-hal yang ada di kehidupan. Dalam dunia pendidikan biasanya filsafat berusaha untuk mengkaji suatu hakikat, misalnya tentang manusia maka filsafat akan mengkaji keseluruhan dari definisi, fungsi, sebab akibat, mengenai manusia dan hubungan antar sesama manusia.

Berkaitan dengan fungsi filsafat dalam mengkaji suatu esensi kehidupan, Muhammad Noorsyam menjelaskan beberapa fungsi dari filsafat diantaranya:

1. Perenungan
Perenungan menurut Noorsyam (1983: 25) adalah memikirkan sesuatu atau segala sesuatu tanpa ada keharusan kontak langsung dengan objek yang menjadi perenungannya. Objek yang menjadi objek perenungan bias apa saja tidak terbatas hanya pada masalah kehidupan seseorang. Kejadian alam juga dapat dijadikan sebagai objek perenungan. Perenungan termasuk dalam salah satu ciri khas dari filsafat karena filsafat merupakan kegiatan berpikir secara mendalam.

2. Berspekulasi
Kepana berfikir spekulasi termasuk ke dalam ciri berpikir filsafat? Karena berpikir spekulasi menggunakan akal murni dalam melakukan hipotesa. Berpikir spekulasi tidak membutuhkan data-data penunjang seperti yang berlaku pada ilmu pengetahuan atau penelitian. Berpikir spekulatif adalah kegiatan berpikir yang murni mengandalkan kekuatan pikiran. Oleh karena itu, orang yang menggemari kajian filsafat, seharusnya memahami betul mengenai Ontologi, epistemology dan aksiologi. Karena orang yang melakukan spekulasi tidak akan mengerti mengenai kebenaran dari spekulasinya bila tidak mendalami ketiga hal tersebut. Pemikirannya tidak dapat dipertanggung jawabkan karena hasil pemikirannya tidak seperti hasil penelitian dalam bidang sains yang telah diuji. Jadi filsafat lebih pada berpikir yang berdasarkan logika semata.

Bila Anda mendapati atau sedang berdebat dengan orang yang semacam ini, maka salah bila Anda membantah hasil pemikirannya secara sporadis. Maka yang dapat Anda lakukan adalah dengan melakukan argumentasi disertai data-data yang valid dan dapat dipertanggung jawabkan.

3. Berpikir deduktif
Pemikiran deduktif merupakan pemikiran yang dilahirkan atau bersumber dari logika.

4. Berfikir reflektif
Merupakan kegiatan filsafati yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan pengetahuan secara mendalam mengenai sesuatu atau mengenai hakikat sesuatu. Segala kemampuan maksimal dari akal dikerahkan agar tujuannya memperoleh penjelasan seputar hakikat sesuatu dapat diperolehnya secara mendalam dan mendekati kebenaran.

Dari uraian di atas dapat ditangkap bahwa filsafat merupakan kegiatan seseorang dalam menggunakan akal berpikirnya untuk memperoleh kebenaran hakiki mengenai sesuatu secara mendalam. Filsafat juga dapat digunakan pada segala aspek kehidupan, baik yang terlihat jelas sampai yang terlihat samar dan abstrak. Kenapa filsafat dapat digunakan pada seluruh aspek kehidupan? Karena setipa kejadian masalah dalam kehidupan dibutuhkan pemikiran dan analisa secara mendalam untuk mendapatkan solusi pemecahan masalahnya. Sehingga, dalam dunia pendidikan filsafat dipecah menjadi berbagai cabang yang ditujukan untuk membahas secara menyuluruh terkait cabang-cabang tersebut. 

Referensi
Daulay, H.P. (2014) Pendidikan Islam dalam Perspektif Filsafat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

No comments for "Pandangan Filsafat dalam Pendidikan Islam"