Pidato tentang Kemuliaan Wanita

Pidato tentang Kemuliaan Wanita – Allah menciptakan wanita dengan sangat spesial. Dia diciptikan dari tulang rusuk Nabi Adam AS. Mereka makluk tangguh dan juga lemah.
 
Sebagai seorang lelaki, sudah sepantasnya bila kita menjaga kehormatan mereka bukannya malah melecehkan mereka. Semoga contoh pidato di bawah ini membuat kalian sadar akan kemuliaan seorang wanita.

Assalamualaikum Wr Wb


Sebelum memulai, marilah kita panjatkan puji dan syukur kita hanya kepada Ilahi Rabbi. Atas Karunia yang diberikan-Nya, kita semua dapat berkumpul di sini dengan keadaan sehat wal afiat untuk mengikuti thalabulilmi, mencari ilmu.

Selain mencari ilmu, kita juga dapat bersilaturahim, bertatap muka dalam majelis yang mudah-mudahan dirahmati dan di ridhoi oleh Allah SWT. Dan semoga setiap langkah yang kita tuju juga diberkahi Allah SWT sehingga pahala dapat kita peroleh sebagai bekal kelak di akhirat.

Sholawat serta salam semoga terus tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, para tabi’in, tabiut tabiahum, kepada kita semua, serta kepada seluruh umatnya hingga akhir zaman yang menjadikannya sebagai uswatun hasanah, suri tauladan yang baik.

Bapak, Ibu hadirin semua yang dirahmati Allah, pada dasarnya, agama Islam merupakan salah satu Agama yang sangat memuliakan wanita. Islam sangat mengagungkan keduduka seorang wanita.

Dalam Islam, kedudukan mereka sama dengan kaum laki-laki dalam hukum syariat dan juga dalam kewajiban bertauhid dan menjalankan perintah Allah SWT. Sebagaimana dalam Firman Allah SWT berikut ini,

وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا

“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan sedang dia orang yang beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun” (QS an-Nisaa’:124).

Islam juga sangat memperhatikan hak-hak perempuan. Allah juga menjaganya dengan hukum dan syariat yang melindungi mereka dari sifat-sifat lelaki yang suka merendahkan dan melecehkan mereka.
 
Syaikh Shaleh al-Fauzan berkata, “Wanita muslimah memiliki kedudukan (yang agung) dalam Islam, sehingga disandarkan kepadanya banyak tugas (yang mulia dalam Islam). Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu menyampaikan nasehat-nasehat yang khusus bagi kaum wanita, bahkan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan wasiat khusus tentang wanita dalam kutbah beliau di Arafah (ketika haji wada’).[Dalam HR. Muslim (no. 1218)]. Ini semua menunjukkan wajibnya memberikan perhatian kepada kaum wanita di setiap waktu…[ Kitab “at-Tanbiihaat ‘ala ahkaamin takhtashshu bil mu’minaat” (hal. 5)].

 

Tugas dan peran penting wanita.
Begitu mulianya tugas dan peran wanita bagi keluarga dapat dilihat dari peran dan kedudukan mereka dalam keluarga. Dalam keluarga, ibu (wanita) merupakan sekolah pertama, pendidik, dan juga motivator utama bagi generasi penerus Islam. Dengan bimbingan dan pengajaran yang mereka berikan, akhlak dan keteguhan generasi penerus Islam digembleng sehingga kelak bisa menjadi seorang pemimpin yang baik dan pembela Islam yang teguh.

Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin berkata, “Sesungguhnya kaum wanita memiliki peran yang agung dan penting dalam upaya memperbaiki (kondisi) masyarakat, hal ini dikarenakan (upaya) memperbaiki (kondisi) masyarakat itu ditempuh dari dua sisi:

Yang pertama: perbaikan (kondisi) di luar (rumah), yang dilakukan di pasar, mesjid dan tempat-tempat lainnya di luar (rumah). Yang perbaikan ini didominasi oleh kaum laki-laki, karena merekalah orang-orang yang beraktifitas di luar (rumah).
Yang kedua: perbaikan di balik dinding (di dalam rumah), yang ini dilakukan di dalam rumah. Tugas (mulia) ini umumnya disandarkan kepada kaum wanita, karena merekalah pemimpin/pendidik di dalam rumah,
Sebagaimana firman Allah Ta’ala kepada istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَىٰ ۖ وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu, dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu, dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya” (QS al-Ahzaab:33).

Jadi tidak berlebihan apabila kita mengakatan bahwa sebagian besar kebaikan atau kerukuran bermasyarakat bergantung dari perang seorang wanita dalam mendidik calon pemimpin dan calon anggota masyarakat (yaitu anak kita).

Sekiranya itulah yang dapat saya sampaikan. Semoga pidato atau kultu singkat ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Bila ada kesalahan, maka hal itu karena khilaf dan kebodohan ilmu saya. Mohon maaf atas segala kekurangannya.
 
Bilahit taufiq wal hidayah. wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuhu.

Baca juga Pidato tentang Pergaulan Bebas

No comments for "Pidato tentang Kemuliaan Wanita"