PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP

Wawasan Edukasi - Sikap yang melekat pada diri seseorang merupakan reaksi atau proses seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek.

Sifat merupakan suatu objek yang tidak dapat dilihat secara langsung, melainkan hanya ditafsirkan. Sifat ditafsirkan dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari adalah merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial (Notoatmodjo, 1993).


Newcomb  dalam Notoatmodjo (1993), menyatakan bahwa definisi sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan seseorang untuk bertindak. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka.

Cakupan Penilaian Sikap

Penilaian sikap berdasarkan kurikulum 2013 ada dua jenis, yaitu sikap spiritual dan sikap social
  • Sikap spiritual, penilaian terhadap peserta didik berkaitan dengan iman dan taqwa
  • Sikap social, penilaian terhadap pembentukan sikap peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokrasi, dan bertanggung jawab. 
Pada jenjang SMP/MTs penilaian sikap tentang spiritual berdasarkan pada KI – 1 yaitu “menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Sikap social mengacu pada KI – 2 yaitu “Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian sikap terhadap peserta didik pada jenjang SMP/MTs dibedakan atas dua aspek yakni aspek spiritual dan social. Penilaian sikap spiritual secara spesifik ditujukan untuk siswa dapat menghargai dan menghayati ajaran agam yang dianut. Penilaian sikap social ditujukan untuk menilai sikap (1) jujur, (2) disiplin, (3) tanggung jawab, (4) toleransi, (5) gotong royong, (6) santun, dan (7) percaya diri.

Perumusan Indikator dan Contoh Indikator

Dalam sistem pendidikan, penilaian ketercapaian kompetensisi siswa mengacu pada indikator.  Oleh karena itu, indikator hendaknya disusun secara jelas dan terstruktur. Dalam konteks penilaian sikap, indikator merupakan tanda-tanda yang muncul dari peserta didik dan dapat diamati oleh observer.

Contoh perumusan indikator dalam penilaian sikap yang dikutip dari Direktorat PSMP, Kemdikbud 2013)
Teknik dan Bentuk Instrumen
Ada beberapa teknik dan bentuk instrumen yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian terhadap sikap peserta didik. Beberapa teknik dan bentuk instrument yang dapat digunakan diantaranya

Teknik Observasi
Teknik observasi merupakan teknik penilaian yang menggunakan indera dalam pelaksanaannya dan dilakukan secara berkelanjutan. Observasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu observasi langsung dan tidak langsung. Observasi langsung adalah pengambilan data yang dilakan oleh peneliti secara langsung terhadap obyek yang sedang diteliti. Observasi tidak langsung merupakan pengambilan data yang dilakukan melalui pihak ke tiga, seperti halnya teman sejawat atau orang tua.

Bentuk instrument observasi secara umum berbentuk daftar cek atau skala penilaian. Pedoman dalam melakukan observasi secara umum harus memuat pertanyaan yang mengarah kepada sikap dan perilaku yang terlihat selama kegiatan observasi. Bentuk pertanyaan yang diajukan pada kegiatan observasi ada dua jenis yaitu pertanyaan positif dan pertanyaan negatif yang disesuaikan dengan penjabaran sikap pada kompetensi inti dan kompetensi dasar.

Rentang skala hasil pengamatan yang umum digunakan dalam observasi adalah
a.    Selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah
b.    Sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik
Pengambilan data menggunakan teknik observasi sebaiknya juga dilengkapi dengan rubrik agar hasil yang diperoleh terarah dan efektif.  Beberapa saran yang dapat dilakukan agar observasi dapat berjalan efektif dan terarah yaitu:
a.    Dilakukan dengan tujuan jelas dan direncanakan sebelumnya. Perencanaan mencakup indikator atau aspek yang akan diamati dari suatu proses.
b.    Menggunakan pedoman observasi berupa daftar cek atau skala penilaian.
c.    Pencatatan dilakukan selekas mungkin.
d.    Kesimpulan dibuat setelah program observasi selesai dilaksanakan.

2.    Penilaian diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian untuk mengetahui dan mengungkapkan secara jujur tentang kemampuan diri yang dimiliki peserta didik. Penggunaan instrument dan panduan penilaian yang dapat digunakan oleh siswa adalah untuk meminimalisir kemungkinan siswa menjawab tidak sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Instrumen yang dapat digunakan dalam melakukan penilaian sikap sama seperti halnya instrument yang digunakan dalam pengambilan data menggunakan teknik observasi. Skala yang digunakan dalam penilaian diri adalah skala linkert atau skala semantic differensial. Skala linkert berfungsi untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi orang pada suatu kelompok.Skala semantic differensial adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap.  Skala semantic differensial berbentuk interval.

Penyusunan lembar penilaian diri setidaknya memenuhi beberapa kriteria dibawah ini;
a.    Pertanyaan tentang pendapat, tanggapan dan sikap, misal : sikap responden terhadap sesuatu hal.
b.    Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh responden.
c.    Usahakan pertanyaan yang jelas dan khusus
d.    Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian
e.    Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
f.    Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden

3.    Penilaian antar peserta didik
Penilaian peserta didik merupakan teknik penilaian yang meminta siswa untuk silang penilaian dengan teman lainnya pada suatu kelas dengan petunjuk penilaian disesuai kompetensi yang ingin dicapai.  Intrumen yang dapat digunakan dalam penilaian ini adalah daftar cek dan skala penilaian dengan teknik sosiometri berbasis kelas.

4.    Jurnal
Jurnal merupakan catatan pendidik yang berupa informasi hasil pengamatan selama melakukan pembelajaran didalam kelas. Aspek yang hendak diteliti pada penilaian jurnal ini adalah kekuatan dan kelemahan peserta didik. Kelebihan yang ada pada penilaian jurnal adalah peristiwa atau kejadian yang ditunjukkan oleh siswa dicatat dengan segera oleh pengajar. Kelemahan dari penilaian jurnal ini adalah reliabilitasnya masih dipertanyakan, karena penilaian ini berdasarkan persepsi pribadi pengajar. Jadi terkadang seorang pengajar masih terbawa rasa emosional dalam menilai kemampuan dan sikap siswa saat berada dalam kelas.  Selain itu, dalam penilaian jurnal ini seorang dituntut untuk lebih mengenal karakteristik masing-masing setiap peserta didik yang ada dalam kelas.

Hal-hal yang diperhatikan dalam pembuatan jurnal penilaian siswa diantaranya:
a.    Catatan atas pengamatan harus obyektif
b.    Pengamatan dilaksanakan secara selektif, catatan yang ditulis adalah hal-hal yang berkaitan dengan kompetensi
c.    Pencatatan harus segera dilakukan
Pedoman umum penskoran jurnal:
a.    Penskoran pada jurnal dapat menggunakan skala likert
b.    Aspek-aspek yang akan diteliti ditentukan oleh guru
c.    Pada masing-masing aspek, guru menentukan indikator yang diamati.
d.    Setiap aspek yang sesuai dengan indikator yang muncul pada diri peserta didik diberi skor 1, sedangkan yang tidak muncul diberi skor 0.
e.    Jumlahkan skor pada masing-masing aspek.
f.    Skor yang diperoleh pada masing-masing aspek kemudian direratakan
g.    Nilai Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) ditentukan dengan cara menghitung rata-rata skor dan membandingkan dengan kriteria penilaian

Dibawah ini merupakan contoh dalam mengembangkan instrument yang mungkin dapat anda lakukan. Instrumen yang akan dikembangkan hendaknya mengacu pada indikator yang akan diamati.

Contoh template penulisan instrument beserta rubrik dalam aspek spiritual

Petunjuk :
(Harus ada petunjuk penilaian. Petunjuk penilaian berisi petunjuk jelas tentang bagaimana cara mengisi penilaian menggunakan instrument penilaian yang dibuat)
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
(Terdapat nama, dan identitas peserta didik. Tujuannya untuk mempermudah dalam melakukan pendataan dan analisis)



No comments for "PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI SIKAP"